Senin, 13 Februari 2012

Si Jenius Ini Pun Pernah Gagal Sekolah


 Dikenal sebagai orang jenius sejagat, Albert Einstein di masa kecilnya tak menunjukkan tanda-tanda ia sangat pintar. Bahkan ayahnya menganggap Einstein terbelakang mental. penyendiri dan pemarah (suka melempar barang). Hingga usia empat tahun Einstein tak pernah bicara. Bahkan, ketika berumur tujuh tahun, belum bisa membaca.
Namun minat pria kelahiran Ulm, Jerman, 14 maret 1879 ini pada ilmu fisika sudah ada sejak beliau berumur lima tahun. Hal itu berawal ketika ayahnya menghadiahinya sebuah kompas. Einstein kecil merasa aneh dengan benda itu, yang seolah-olah didalamnya ada yang hidup. Sejak itu ia bertekad mempelajarinya. Ia lantas juga menyukai matematika setelah belajar kalkulus di tahun 1891. Gara-gara kesukaannya pada matematika ia sampai terobsesi menjadi guru matematika. Meski begitu, untuk mengejar cita-citanya menjadi guru, tak gampang.
Pada saat usia 15 tahun, orang tuanya pindah ke Milan, Italia, sedangkan ia tetap tinggal di Jerman agar bisa meneruskan sekolahnya. Namun setahun kemudian ia justru pindah ke Swiss karena ingin melanjutkan sekolah ke Eidgenossische Technische Hochschule (ETH, Sekolah Politeknik Swiss) di Zurich.
Namun ia gagal saat mengikuti tes masuk pada tahun 1895. Einstein tak kapok dan bertekad mencobanya lagi di tahun berikutnya. Untuk mempersiapkan seleksi tahun berikutnya, ia belajar di sebuah sekolah di Arrau, Swiss. Akhirnya ia lolos seleksi dan mulai belajar di ETH pada tahun 1896 dan lulus pada tahun 1900.
Sayangnya ia tak mendapatkan pekerjaannya sebagai guru. Ia pernah mencoba sebagai dosen di almamaternya ETH, tetapi gagal. Tiga temannya termasuk Marcel Grossmann, bisa menjadi asisten di ETH, namun Einstein tak tertarik jika hanya menjadi asisten.
Akhirnya ia menjadi guru matematika di sebuah SMA di Winterthur pertengahan 1901. Menurutnya, kala itu ia sudah menyerah untuk terus merengek minta pekerjaan di universitasnya. Ia juga menjadi guru honorer disebuah sekolah swasta di Schaffhausen.
Ayah Grossmann kemudian menjadi mencoba mencarikan pekerjaan buatnya yang membuat Einstein bisa bekerja di kantor paten di Bern. Einstein bekerja di kantor tersebut dari tahun 1902 hingga 1909. Selama bekerja, Einstein terus mengembangkan ilmunya dan meraih gelar doktor pada tahun 1905 dari University of Zurich. Tesis doktornya ia persembahkan buat Grossmann yang sudah membantunya.
Pada tahun 1905 ini, ia menulis tiga paper yang salah satunya membahas apa yang disebut teori relativitas. Setelah itu, paper-papernya bermunculan. Disana ia mengemukakan dalam paper itu, hampir selalu menjadi bahasan para ilmuwan lainnya.
Begitulah cara Einstein menapaki hidupnya yang ternyata tak mudah. Orang sehebat Einstein ternyata juga sering gagal, sulit mencari pekerjaan, dan pernah putus asa. Namun minatnya pada ilmu fisika dan matematika tak pernah surut hingga melahirkan teori-teori baru yang mencengangkan. Pencapaian keilmuannya ini ibarat sebuah pendakian panjang untuk mencapai puncak tertinggi keilmuannya di dunia. Dari sanalah Albert Einstein dikenang orang sebagai si superjenius

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review